KATA PENGANTAR
الحمد لله رب العالمين الصلاة والسلام على رسول الله صلى الله عليه وسلم وعلى آله واصحابه اجمعين ومن تبعهم الى يوم الدين. اما بعد.
Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam yang telah memberikan
petunjuk kepada kita sekalian untuk mengenal kebenaran dan mengikutinya
agar terhindar dari cela dan siksa didunia dan di akhirat.
Shalawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW,
beserta keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikut beliau hingga akhir
zaman.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, terutama kepada Dosen
Pengasuh Mata Kuliah Ulumul Hadis yang telah memberikan pengetahuan
kepada penulis terutama tentang mata kuliah ini, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas ini sesuai dengan wataknya.
Penulis
menyadari dalam tugas ini masih ada kekurangan, dan perlu penyempurnaan
oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif,
guna penyempurnaan tugas ini. Semoga tugas ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Jakarta, 25 September 2012
Penulis
Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Hidup
ini adalah perjalanan yang melelahkan, tanjakan maupun turunan kerap
kali dirasakan oleh setiap pejalan, kita semua adalah pejalan yang
dituntut untuk sampai ke tujuan kita, walaupun banyak rintangan maupun
ujian yang kita hadapi ditengah jalan kehidupan. Oleh sebab itu seorang
pejalan hendaklah memiliki panduan dan pedoman dalam menapaki lika-liku
fenomena hidup. Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah pedoman dan panduan yang
telah lulus uji coba. Dan ini terbukti dengan eksistensi keduanya yang
bersifat universal dalam segala lini kehidupan.
Sebelum kita menilik
lebih lanjut seputar Al-Qur’an dan Al-Hadits, ada baiknya kalau kita
mengetahui lebih dahulu biografi dan isi-isi kitab-kitab para
muhadditsin, karena berkat kegigihan merekalah kita sekarang dapat
mengetahui hukum dan mempelajari As-Sunnah dengan metodologi yang baik.
Dunia Islam tersenyum kembali pada beberapa abad yang lalu, pasalnya
pada dekade ini telah lahir enam para muhaddits besar yang telah
memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi peradaban Islam.
Di
bawah ini kami mencoba sedikit memaparkan lika-liku kehidupan (biografi)
ketujuh ulama muhadditsin dan isi kitab-kitabnya. Kitab-kitab para
muhadditsin tersebut dikenal sebagai KUTUBUS SAB’AH (tujuh kitab
hadits).
BAB II
PEMBAHASAN
BIOGRAFI BEBERAPA SAHABAT PERAWI HADITS
1. Abu Hurairah
Ia
paling banyak meriwayatkan Hadis di antara tujuh orang tersebut. Baqi
bin Mikhlad mentakhirjkan Hadis Abu Hurairah sebanyak 5.374 Hadis.
Rasulullah
sendirilah yang menjulukinya “Abu Hurairah”, ketika beliau melihatnya
membawa seekor kucing kecil. Julukan dari Rosulullah itu semata karena
kecintaan beliau kepadanya, sehingga jarang ada orang memanggilnya
dengan nama sebenarnya (Aburrahman bin Sakir). Ia berasal dari Bani Daus
bin Adnan.
Abu Hurairah memeluk Islam pada tahun 7 H, tahun
terjadinya Perang khaibar, dan meninggal di Aqiq pada tahun 57 H.
Demikian menurut pendapat yang kuat. Ia adalah pemimpin para ahli
shuffah, yang menggunakan seluruh waktunya beribadah di masjid nabi.
Shuffah adalah tempat beratap di dalam masjid. Para sahabat yang zuhud
itu melindungkan diri disana.
Allah ternyata mengabulkan do’a Nabi
s.a.w. agar abu hurairah dianugerahi hapalan yang kuat. Imam Bukhari,
Muslim dan At-Tirmidzi mentakhrijakan sebuah Hadis darinya, bawa ia
pernah berkata: “Aku pernah mengadu kepada rosulullah s.a.w.: “Wahai
Utusan Allah! Aku mendengar banyak darimu, tetapi aku tidak hapal.
“Rasulullah bersabdah: “Bentangkan selendangmu!” Akupun membentangkanya.
Lalau rasulullah menceritakan banyak hadis kepadaku dan aku tidak
melupakan sedikitpun apa yang beliau ceritakan kepadaku”.
Pada masa
Umar bin Al-Khaththab menjadi khalifah, Abu Hurairah menjadi pegawai di
Bahrain. Namun kemudian Umar mencopotnya . ada yang mengatakan, ketika
Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah ia ingin mengangkatnya kembali.
Namun tidak bersedia.belakangan Mu’awiyeh mengangkatnya menjadi Gubernur
Madinah.
Umar-yang selalu berusaha menertibkan dengan ketat
periwayatan dari Rasulullah s.a.w.- tampaknya mengingkari banyak riwayat
Abu Hurairah. Umar pernah berkata kepada Abu Hurairah: “Pilihlah,
engkau meninggalkan periwayatan hadis, atau aku pulangkan engkau ke
tanah Daus. “Ketika Abu Hurairah meriwayatkan sabdah rasulullah s.a.w.:
“Barangsiapa berdusta mengatasnamakanku dengan sengaja, hendaklah dia
menyediakan pantatnya untuk dijilat api neraka, “barulah Umar mengakui
periwayatan hadisnya. Umarpun berkata: “Kalau begitu, engkau boleh pergi
dan menceritakan hadis!”
Abu Hurairah telah meriwayatkan dari Nabi
saw, dari Abu Bakar, Umar, Ustman, Ubai bin Ka’ab, Utsman bin Zaid,
A’isyah, dan sahabat-sahabat lain. Sedangkan orang yang meriwayatkan
darinya melampui 800 orang, terdiri daripada sahabat dan tabi’in.
diantara mereka termasuk ulama sahabat, seperti Abdullah bin Abbas,
Abdullah bin Umar, Jabir bin Abdullah, dan Annas bin Malik. Sedang dari
kalangan ulama tabi’in, antara lain, Sa’id bin al-Musayyab, Ibnu Sirin,
Ikrimah, Atha’, Mujahid, dan Asy-Sya’bi.
Sanad paling shahih yang
bepangkal darinya ialah: Ibnu Syihab az-Zuhri, dari Sa’id bin
al-Musayyab, darinya (dari Abu Hurairah). Adapun yang paling dla’if
adalah As-Sari bin Sulaiman, dari Dawud bin Yazid al-Audi dari bapaknya
(Yadiz al-Audi) dari Abu Hurairah.
2. Abdullah bin Umar
Periwayatan paling banyak berikutnya sesudah Abu Hurairah adala Abdullah bin Umar. Ia meriwayatkan 2.630 Hadis.
Abdullah
adalah putera khalifah kedua, Umar bin Khathtab, dan saudara kandung
Sayyidah Hafshah Ummul Mukminin. Ia salah seorang diantara orang-orang
yang bernama abdullah (Al-Abadilah al-Arba’ah) yang terkenal sebagai
pemberi fatwa.. tiga orang lain ialah Abdullah bin Abbas, Abdullah bin
Amr bin al-Ash, dan Abdullah bin az-Zubair.
Ibnu Umar dilahirkan
tidak lama sesudah Nabi diutus. Umurnyasepuluh tahun kketika ikut masuk
islam bersama ayahnya. Kemudian mendahului ayahnya, ia hijrah ke
Madinah. Pada saar perang Uhud ia masih sangat muda, sehingga Rasululla
saw menganggapnya masih terlalu kecil untuk ikut perang, dan tidak
mengizinkanya. Tetapi setelah perang Uhud, ia banyak mengikuti
peperangan, seperti perang Qadisiyah, Yarmuk, penaklukan Afrika, Mesir
dan Persis, serta penyerbuan Basrah dan Madain.
Az-Zuhri tidak pernah
meninggalkan pendapat ibnu Umar untuk untuk beralih kepada pendapat
orang lain. Maliik az_zuhri berkata: ‘sungguh, tak ada suatupun dari
utusan Rosulullah dan para Sahabatnya yang bersembunyi bagi ibnu Umar.’’
Ia meriwayatkan hadis dari Abu Bakar, Umar, Ustman, Sayyidah Aisyah,
saudari kandungnya Sayyidah Hafshah, dan Abdullah bin Mas’ud. Yang
meriwayatkan dari Ibnu Umar banyak sekali, di antaranya Said bin
al-Musayyab, al-Hasan al-Basri, Ibnu Sirin, Nafi’, Mujahid, Thawus, dan
Ikrimah.
Ia wwafat pada tahun 73 H. ada yang mengatakan bahwa
Al-Hajjaj menyusupkan seseorang ke rumahnya yang lalu membunuhnya..
dikatakan , mula-mula diracun, kemudian di tombak dan dirajam. Pendapaat
lain mengatakan bahwa Ibnu Umar meninggal secara wajar. Informasi ini
digunakan kebenaranya.
Sanad yang paling sahih yang bersumber dari
Ibnu Umar adalah yang disebut silsilah adz-Dzahab (Silsilah Emas), yaitu
Malik, dari Nafi, dari Abdullah bin Umar.. sedang yang paling dla’if:
Muhammad bin Abdullah bi al-Qasim dari bapaknya, dari kakeknya. Dari
Ibnu Umar.
3. Anas bin Malik
Anas bin Malik adalah urutan ketiga dari sahabat yang banyak meriwayatkan Hadis. Ada 2.286 Hadis yang iariwayatkan.
Anas
adalah khadam (pelayan) Rasulullah yang terpercaya. Ketika ia berusia
sepuluh tahun, ibunya –UmmSulaiman – membawanya kepada Rasulullah s.a.w.
untuk berkidmat. Ayahnya bernama Malik bin an-Nadlir. Rasulullah s.a.w.
sering bergurau denganya dan memanggilnya: “Hai pemilik dua telinga!”
Rasulullah tidaklah bersikap seperti majikan kepada hambanya. Anas
sendiri pernah berkata: “Rasulullah s.a.w. tidak pernah mendengar apa
pun yang aku perbuat, mengapa aku melakukan ini dan itu. Beliau juga
tidak pernah bertanya tentang sesuatu yang aku tinggalkan (tidak
kerjakan), mengapa aku meninggalkanya. Tetapi beliau selalu mengucap:
‘ma sya’a Allahu kan wa ma lam yasya’lam yakun’ (Apa pun yang
dikehendaki Allah, pasti terjadi. Dan apa yang tidak dikehendaki tidak
akan terjadi).”
Anas sendiri tidak pernah ikut pada peperangan badar
yang akbar, karena usianya masih sangat muda. Tetapi ia banyak mengikuti
peperangan sesudahnya. Pada waktu Abu Bakar meminta pendapat Umar
mengenai pengangkatan anas menjadi pegawai di Bahrain, Umar memujinya:
“Dia adalah anak muda yang cerdas dan bisa baca tulis.” Ia terkenal
wira’i dan bertakwa, karena pergaulannya yang lama dengan rasulullah
s.a.w.
Pada hari-hari terakhir masa kehidupannya, Anas pindah ke
basrah. Sebagian orang mengatakan bahwa kepindahanya itu karena ia
terkena fitnah Ibn al-Asy’ats yang mendorong Hajjaj mengancamnya. Maka
tidak ada jalan lain bagi Anas kecuali hijrah ke basrah, yang
menjadikannya satu-satunya Sahabat Nabi di sana. Itulah sebabnya para
ulama mengatakan: “Annas bin Malik adalah sahabat terakhir yang
meninggal di basrah. Ia waafat pada tahun 93H dalam usia melampawi batas
seratus tahun. Pada hari wafatnya, Muwarriq berkata: “telah hilang
separuh ilmu. Jika ada seseorang yang suka memperturutkan kesenangannya
bila berselisih dengan kami, kami berkata kepdanya: Marilah menghadap
orang yang pernah mendengar daari Nabi s.a.w.’
Sanad paling shahih
yang bersumber awalnya darinya ialah: Malik, dari az-Zuhri, dari dia
(Anas bin Malik). Sedangkan yang paling dla’if Dawud bin al-Muhabbir,
dari ayahnya (Al-Muhabbir) dari Abban bin Abi Iyasy dari dia.
4. Sayyidah Aisyah, Ummul Mukminin
Aisyah
adlah istri Nabi s.a.w. puteri Abu Bakar ash-Shiddiq, teman dan orang
yang paling dikasihi Nabi s.a.w.. aisyah masuk islam ketika masih kecil,
sesudah 18 orang yang lain. Rasullah s.a.w. memperisterinya pada tahun 2
H. Rasulullah selau mengalah kepadanya dan mengikuti kesenangannya,
dengan penuh cinta. Hal itu tidaklah aneh, kerena pekerti mulia yang ada
pada dirinya kurang dimiliki oleh wanita lainnya beliau mempelajari
bahasa, syair, ilmu kedokteran, nasab-nasab dan hari-hari arab. Berkata
az-zuhri: “andaikata ilmu yang dikuasai aisyah di bandingkan denga yang
dimiliki semua isteri nabi s.a.w. dan ilmu seluruh wanita, niscaya ilmu
aisyah masih lebiiiih utama. “ urwah menambahkan “Aku tidak pernah
melihat seorang pun yang mengerti ilmu kedokteran, syair dan fiqh
melebihi aisyah.”
Aisyah meriwayatkan 2.210 hadis. Di antara
keistimewaannya , beliau sendiri kadanh-kadang mengeluarkan beberapa
masalah dari sumbernya, berijtihat secara khusus, lalu mencocokkannya
denganpendapat para sahabat yang alim. Berkenaan dengan keahlian aisyah,
az-zarkasyi mengarang sebuah kitab khusus Al-ijabah li iradi
mastadrokathu aisyah ‘ala ash-shahabah.
Aisyah wafatpada tahun 57H. Abu Hurairah ikut menyembahyanginya.
Sanad
yang paling shahih adalah yang diriwayatkan oleh Yahya bin Sa’id dan
Ubaidullah bin Umar bin Hafshin, dari Al-Qasim bin Muhammad, dari
Aisyah. Juga yang diriwayatkan oleh Az-Zuhri atau hisyam bin Urwah, dari
Urwah bin Az-Zubair, dari Aisyah. Yang paling dla’if adalah yang
diriwayatkan oleh Al-harits bin Syabi, dari Umm An-Nu’man dari Aisyah.
5. Abdullah bin Abbas
Abdullah adalah sahabat kelima yang banyak meriwayatkan Hadis, sesudah sayyidah Aisyah. Ia meriwayatkan 1.660 Hadis.
Dia
adalah putera paman Rasulullah s.a.w. (saudara sepupu Rasulullah)
ayahnya adalah Al-Abbas bin Abdul muththalib dan ibunya adalah Ummul
fadhk Lubabah binti
6. Jabir bin Abdullah
Jabir bin Abdullah
meriayatkan 1.540
Hadis
Ayahnya bernama Abdullah bin Amr bin Hamrah al-Anshari as-Salami. Ia
bersama ayahnya dan seorang pamanya mengikuti Bai’at al-‘Aqabah kedua
diantara 70 sahabat Anshar yang berikrar akan membantu menguatkan dan
menyiarkan agama Rosulullah s.a.w.. jabir jug adapt kesempatan ikut
dalaam peperangan yang di lakukan Nabi, kecuali perang Badar dan Uhud.
Ini di akuinya sendiri: “Aku bbberperang bersama Rosulullah sebanyak 18
kali, tetapi aku tidak mengikuti perang Badar dan Uhud, karena dilarang
ayahku. Setelah ayahku terbunuh, aku selau ikut berperang bersama
Rasululllah”.
Jabir bin Abdullah pernah melawat ke Mesir dan Syam.
Banyak orang yang menimba ilmu darinya dimanapun mereka bertemu
denganny. Di Massjid Nabi Madinah, ia ia mempunyai kelompok belajar. Di
sini orang berkumpul untuk mengambil mamfaat dari ilmu dan ketakwaannya.
Ia wafat di Madinah pada tahun 74 H Abbas bin Utsman, penguasa madinah
pada waktu itu, ikutmenyembahyangkannya.
Sanad terkenal dan paling
shahih darinya adalah yang diriwayatkan oleh penduduk Mekah melalui
jalur Sufyan bin Uyainah, dari Amr bin Dinar, dari Jabir bin Abdullah.
7. Abu Sa’id al-Khudi
BIOGRAFI PENYUSUN AL-KUTUBS SAB’AH
1. Imam Bukhari (194-256 H/810-870 M)
2. Imam Muslim (206 H-261 H)
3. Imam Abu Dawud (202-275 H/817-889 M)
4. Imam Tirmizi (209-279 H/824-892 M)
5. Imam Nasa’I (215-303 H / 839-915 M)
6. Imam Ibnu Majah (209-273 H/824-887 M)
7. Imam Ahmad bin Hanbal
DAFTAR PUSTAKA
• Dr. As-Shalih Subhi, Membahas Ilmu-Ilmu Hadis, Pustaka Firdaus, Cetakan Kedelapan, Februari 2009.
izin kopas untuk menambah referensi tugas
BalasHapus